BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Budaya
adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa
alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari
budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit
nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas
keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk
berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika,
“keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan
pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis
yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh
rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Indonesia terkenal dengan beranekaragam budayanya dan
menjadi kebanggaan Indonesia. kebudayaan bangsa Indonesia (kebudayaan nasional)
merupakan hasil dari interaksi budaya-budaya suku bangsa (budaya daerah) yang
kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Kebudayaan nasional
juga merupakan hasil interaksi dari nilai-nilai budaya yang telah ada dengan
budaya luar (asing), yang kemudian juga diterima sebagai nilai bersama seluruh
bangsa.
1.2 Rumusan
Masalah
Mengatahui dampak
negative dan posotif masuknya kebudayaan luar ke Indonesia.
1.3 Tujuan
Dampak positif bagi Indonesia yaitu pembangunan yang terus
berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai
tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur, sedangkan dampak
negativenya ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang
lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya;
kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan
kenakalan remaja.
1.4 Manfaat
Kita dapat mengetahui
apa arti budaya sesungguhnya, bagaimana budaya itu berkembang dan apa saja
dampak positif dan negative bagi Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang
yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.
2.1 Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
2.2 Unsur
Budaya
Menurut
Koentjroningrat, unsur-unsur budaya terdiri atas:
1. Sistem religi dan upacara keagamaan
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3. Sistem pengetahuan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem mata pencaharian hidup
7. Sistem teknologi dan peralatan
2.3 Macam-macam
Kebudayaan
a. Nilai
Budaya Timur
Berbicara
tentang nilai budaya timur yang pada intinya banyak bersumber dari agama. Inti
kepribadian manusia timur terletak pada hatinya. Dengan hatinya mereka
menyatukan akal budi, intuisi, intelegansi dan perasaan.
Pemikiran
timur lebih menekankan unsur terdalam dalam jiwa. Macam-macam kebudayaan yang
memiliki nilai timur lebih menekankan disiplin mengendalikan diri, sederhana,
tidak mementingkan dunia. Sesuatu yang baik menurut budaya timur tidak hanya
dalam dunia benda, tidak dengan memanipulasi alam, atau mengubah masyarakat
mencari ksenangan dirinya.
Sesuatu yang baik menurut budaya timur
adalah sesuatu yang diperoleh melalui pencarian zat yang satu, di dalam diri kita atau di luarnya. Jalan
untuk memperoleh hikmah keselamatan dan kebebasan diri dari penderitaan dunia
tidak terletak pada akal budi, tetapi melalui meditasi, beribadah, atau
tirakat.
Indonesia
sebagai bagian dari wilayah timur yang menganut kebudayaan timur, harus
mementingkan kerohanian, perasaan, gotong-royong dan menjaga keharmonisan
antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan.
Itulah sebabnya macam-macam kebudayaan yang dimiliki indonesi memiliiki
criteria tyang sama dengan nilai-nilai budaya timur.
Permasalahannya
yang kemudian muncul adalah pengaruh budaya barat yang mulai mengena. Unsur
budaya barat hendaknya diserap secara selektif dan hati-hati. Kemajuan barat di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi patut kita tiru. Adapun bentuk budaya
barat berupa sikap gaya hidup mewah, individualisme, dan jauh dari kehidupan agama yang tidak patut untuk dicontoh.
b. Nilai
Budaya Barat
Macam-macam
kebudayaan yang dimiliki oleh budaya barat cenderung merupakan sisi kebalikan
dari nilai-nilai budya timur. Budaya barat lebih menekankan dunia objektif
dibandingkan perasaan sehingga hasil pola pemikirannya membuahkan sains
dan teknologi. Nilai budaya barat lebih ditekankan pada pikiran. Barat hanya
meyakini sesuatu yang masuk akal saja, sehingga ritual keagamaan dipandang
sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.
Kehidupan
barat lebih terpikat pada kemajuan material dan hidup. Barat hidup dalam dunia
teknis dan ilmiah sehingga mereka menganggap pikiran nilai-nilai hidup yang
meminta kepekaan hati sebagai sesuatu yang tidak bermutu. Nilai-nilai seperti
itu sebagian besar memang tampak pada macam-macamm kebudayaan barat.
2.4 Dampak
Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Masuknya
budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis
globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat
dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan
menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu
cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu suatu keadaan dimana
masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang
dari luar sehingga terjadi ketidak seimbangan dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan.
Adanya
penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui
suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya
ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi
landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto (1990) masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak positif dan negatif.
Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto (1990) masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak positif dan negatif.
1. Dampak Positif
a.
Dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku
bangsa-bangsa yang maju sehingga mampu mendorong kita untuk lebih baik lagi dan
maju seperti mereka
b.
Adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan
kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri
c.
Terjadinya akulturasi budaya yang mungkin bisa menciptakan
kebudayaan baru yang unik
d.
Dapat mempelajari perkembangan industri barat dalam
memproduksi berbagai alat transportasi dan komunikasi yang canggih yang
meningkatkan taraf hidup masyarakat dan
mengurangi pengangguran
2. Dampak Negatif
a.
Masuknya budaya asing yang lebih mudah diserap dan ditiru
oleh masyarakat baik tua maupun muda, dan parahnya yang ditiru biasanya yang
jelek-jelek atau meniru perilaku yang buruk
b.
Adanya globalisasi bisa memungkinkan hilangnya suatu
kebudayaan karena adanya percampuran antara kebudayaan lokal dengan kebudayaan
dari luar, bisa juga karena tidak ada generasi penerus yang melestarikan budaya
tersebut
c.
Banyaknya produk impor yang menjadikan produk dalam
negeri terpinggirkan
d.
Adanya kesenjangan sosial di masyarakat. Perkembangan
tekhnologi yang semakin canggih membuat masyarakat menjadi individual atau
sudah tidak lagi butuh pertolongan antar masyarakat, hal ini memacu adanya
individualisme
Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik
dari segi positif maupun negatif. Mengatasi dampak negatif dari masuknya budaya
asing ke Indonesia dibutuhkan dukungan pemerintah dan tokoh masyarakat serta
masyarakat itu sendiri untuk mengendalikan kondisi moral agar tetap berada pada
nilai luhur bangsa Indonesia. Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring
budaya asing yang masuk.
Masuknya budaya asing ke suatu negara
sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan
kepribadian bangsa, namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak
luntur.
Langkah-langkah untuk mengantisipasinya
adalah antara lain dengan cara menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh,
misalnya semangat mencintai produk dalam negeri, menanamkan dan mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya, melaksanakan ajaran agama dengan
sebaik-baiknya dan selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik,
ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal
harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh
negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk
asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan
input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di
negaranya.
Mengingat bangsa Indonesia dibentuk
dari persatuan suku-suku bangsa yang mendiami bumi nusantara, dapat disimpulkan
bahwa kebudayaan bangsa Indonesia (kebudayaan nasional) merupakan hasil dari
interaksi budaya-budaya suku bangsa (budaya daerah) yang kemudian diterima
sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Kebudayaan nasional juga merupakan hasil
interaksi dari nilai-nilai budaya yang telah ada dengan budaya luar (asing),
yang kemudian juga diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Hal yang
penting adalah bahwa interaksi budaya tersebut harus berjalan secara wajar dan
alamiah, tanpa ada unsur pemaksaan dan dominasi budaya daerah lainnya. Dengan
demikian kebudayaan nasional tumbuh dan berkembang sejalan dengan berkembangnya
budaya daerah.
Kebudayaan nasional merupakan identitas
dan menjadi kebanggaan Indonesia. Bangsa Indonesia telah sepakat menggunakan
Pancasila sebagai falsafah hidupnya, sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila akan menjadi tuntunan dasar dari segenap sikap, perilaku dan gaya
hidup bangsa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebudayaan
adalah segala ciptaan manusia yang dipergunakan untuk beradaptasi dengan
lingkungan dan memenuhi kebutuhan hidup. Kebudayaan dapat berupa gagasan, ide,
adat istiadat dan kebendaan.
Kebudayaan terdiri dari unsure teknologi, sistem sosial, sistem politik, system
kepercayaan dan agama, bahasa dan kesenian. Kebudayaan selalu bersifat dinamis,
karena manusia sebagai pencipta budaya selalu berubah jumlahnya dan daya
ciptanya.
Perubahan
kebudayaan dapat disebabkan faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu
sendiri seperti penemuan, perubahan jumlah dan komposisi penduduk, adanya
ketidakpuasan atau penyimpangan terhadap budaya yang berlaku. Selain itu
perubahan kebudayaan dapat pula disebabkan oleh faktor yang berasal dari luar
seperti bencana alam, peperangan dan kontak dengan kelompok lain yang berbeda
kebudayaannya. Pembauran antara dua kebudayaan yang berbeda tanpa menimbulkan
hilangnya ciri khas atau kepribadian kebudayaan asal disebut akulturasi.
Kebudayaan masyarakat Indonesia sekarang merupakan hasil akulturasi yang
sebelumnya melalui seleksi dan modifikasi sehingga tidak menghilangkan ciri
khas kepribadian Bangsa Indonesia.
3.2 Saran
Sebagai manusia
yang berbudaya
kita harus bisa menjaga budaya yang telah turun temurun dari nenek moyang kita
sejak dulu, agar keaslinya tetap terjaga dan kita dapat memilih budaya-budaya
dari luar yang masuk ke negara
kita baik yang positif atau pun negarive
agar kita tidak salah mengadopsi budaya dari luar.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.anneahira.com/pengaruh-budaya.htm
No comments:
Post a Comment